Penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, kanker, dan gangguan pernapasan kronis menjadi salah satu tantangan kesehatan terbesar di Indonesia. PTM tidak hanya meningkatkan beban kesehatan masyarakat, tetapi juga berdampak pada ekonomi dan produktivitas nasional. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memegang peran strategis dalam upaya pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan PTM melalui edukasi, advokasi kebijakan, peningkatan kompetensi dokter, serta kolaborasi lintas sektor.
Salah satu langkah IDI adalah peningkatan literasi kesehatan masyarakat terkait PTM. Banyak PTM muncul akibat gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan tinggi gula, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi rokok, dan stres berkepanjangan. IDI aktif menyelenggarakan kampanye edukasi melalui media sosial, seminar publik, workshop komunitas, dan program kesehatan sekolah. Tujuan utama edukasi ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini, pola hidup sehat, serta rutin memeriksakan kesehatan mereka agar risiko PTM dapat diminimalkan.
IDI juga berperan dalam peningkatan kapasitas dokter dan tenaga kesehatan dalam menangani PTM. Melalui seminar ilmiah, pelatihan berbasis bukti, dan pendidikan berkelanjutan, dokter memperoleh informasi terbaru mengenai diagnosis, penatalaksanaan, serta strategi pencegahan PTM. Dengan kompetensi yang terus diperbarui, dokter mampu memberikan pelayanan yang lebih efektif dan sesuai standar internasional. Hal ini juga termasuk pemanfaatan teknologi digital untuk pemantauan pasien jangka panjang, telekonsultasi, dan penggunaan aplikasi kesehatan.
Selain itu, IDI aktif dalam advokasi kebijakan publik terkait PTM. Organisasi ini memberikan masukan kepada pemerintah dalam merancang program pencegahan berbasis komunitas, regulasi pengendalian konsumsi gula, garam, dan rokok, serta pengembangan fasilitas kesehatan primer untuk deteksi dan penanganan PTM. Dengan posisi strategis sebagai mitra pemerintah, IDI memastikan kebijakan yang diterapkan dapat dijalankan secara efektif dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
IDI juga mendorong kolaborasi lintas sektor untuk menangani PTM. Kerja sama dengan sekolah, perusahaan, lembaga non-pemerintah, dan komunitas lokal memungkinkan kampanye pencegahan PTM dilakukan secara menyeluruh. Misalnya, program gerakan hidup sehat, pemeriksaan tekanan darah dan gula darah gratis, serta penyuluhan diet seimbang dilakukan secara bersamaan untuk meningkatkan dampak bagi masyarakat.
Selain fokus pada pencegahan, IDI berperan dalam penanganan pasien PTM secara komprehensif. Dokter yang tergabung dalam IDI tidak hanya memberikan terapi medis, tetapi juga mengedukasi pasien tentang manajemen penyakit jangka panjang, kepatuhan pengobatan, dan perubahan perilaku hidup. Pendekatan ini membantu mengurangi komplikasi serius dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Secara keseluruhan, IDI memainkan peran sentral dalam menanggulangi PTM di Indonesia. Melalui edukasi masyarakat, peningkatan kapasitas dokter, advokasi kebijakan, dan kolaborasi lintas sektor, IDI membantu mencegah meningkatnya prevalensi PTM sekaligus memastikan pasien mendapatkan layanan yang efektif dan berkualitas. Dengan komitmen berkelanjutan, IDI tidak hanya memperkuat profesi dokter, tetapi juga berkontribusi nyata dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat, produktif, dan berdaya tahan terhadap penyakit tidak menular.
